Tulisan ini saya buat sebagai rasa simpati saya kepada orang-orang yang gemar berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
Seandainya kita punya waktu lebih untuk saling bercengkerama,
Mungkin tidak ada lagi suasana kaku ketika bersama.
Seandainya kita punya waktu lebih untuk tidak selalu mencekĀ gadgetĀ kita,
Mungkin kita akan lebih tahu kondisi lingkungan sosial kita dan bukan sekadar dunia maya.
Seandainya kita punya waktu lebih untuk tidak selaluĀ update dalam media sosial,
Mungkin kita akan mampu mengeksplor indahnya dunia dan punya pengalaman menarik yang memperkaya wawasan kita.
Seandainya kita punya waktu lebih untuk saling menatap satu sama lain,
Mungkin tidak ada rasa cemburu ketika kita lebih sibuk melihat foto-foto dengan banyaknya editan dibandingkan sosok nyata orang yang kita cintai.
Seandainya kita punya waktu lebih untuk saling bertanya kabar,
Mungkin tidak perlu saling menerka apakah kita masih punya makna di hidupnya hingga rasa menjadi kian hambar.
Seandainya kita punya waktu lebih lama untuk beribadah kepada-Nya,
Maka Tuhan tidak akan merasa menjadi yang nomor dua di hidup kita.
Itu semua karena kita lupa dan terlena dengan indahnya ilusi cahaya dari gadget semata. Mari kita genggam tangan orang di samping kita bukan gadget kita, dan katakan padanya: Aku bersyukur berada di dunia ini bersamamu di dunia nyata bukan di dunia yang penuh kepalsuan dan fatamorgana.
Seandainya kita punya waktu lebih…